“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah diciptakan Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan-Nya kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berfikir.”

Sepenggal Kisah.. Ghrurdha-Fadhila 🤍

Di lantai 2 sebuah gedung perkantoran selalu ramai dengan tim marketing dipenuhi target dan urusan penting, seorang anak baru datang mencoba untuk berteman, dengan wajah polos nan lucu disitulah awal mula mereka bertemu. Sejak saat itu mereka mulai saling sapa. Dari sekadar anggukan menjadi obrolan pekerjaan, hingga benih rasa mulai tumbuh di antara keduanya. Tapi hal itu masih membingungkan:
Apakah rasa penasaran atau hanya pelarian?

Babak baru pendekatan pun terjadi, mulai banyak projek yang dikerjakan bersama. Berbagai alasan muncul untuk selalu melihat si anak baru, mulai dari —”Pinjam stapler ada?”, “Font desain ini pakai apa?”, atau sekedar “Ada diskonan kopi nih, mau kubelikan?”, hingga sebuah ajakan makan selepas kerja mulai menyapa,
“Kamu suka mie ayam?”.

Dan yap, dentingan sumpit serta seruputan kuah mie ayam hangat sore itu menjadi awal mereka saling mengenal lebih dalam.

Ritual mingguan tiap akhir pekan pun mulai tercipta. Dari warung tenda satu ke tenda yg lain. Mencoba berbagai macam hal di luar zona nyaman masing-masing.
Adegan makan sushi? Tentu jadi pengalaman baru bagi lelaki kikuk itu. Tapi itulah yang membuat perasaan diantara mereka semakin nyata.

“Mungkin ini tulang rusuk yang selama ini belum kutemukan”.

Setelah hampir 4 tahun berjalan, babak terakhir dari sebuah keraguan berubah menjadi episode baru menuju kebahagian. Lelaki kikuk itu mulai memberanikan diri menemui orang tua si anak baru. Dengan penuh yakin berkata,

“Telah kutemukan “rumah” itu. Bukan berbagai hal indah yg bisa kujanjikan, tetapi satu hal yg pasti, akan ku upayakan semua hal untukmu. Maukah kau menjadi istriku?”